Selasa, 15 Oktober 2013

Renungan Harian Air Hidup: CARA HIDUP YANG SIA-SIA (2)

Ia menuliskannya untuk mengajarkan kepada bangsanya cara hidup -- bagaimana bertindak dalam setiap keadaan, karena ia ingin supaya mereka mempunyai pengertian, adil, dan jujur dalam segala sesuatu yang mereka lakukan. "Aku ingin agar orang-orang yang pikirannya sederhana menjadi bijaksana!" katanya. "Aku ingin menasihati anak-anak muda mengenai beberapa masalah yang akan mereka hadapi. < Amsal 1:2-4 >

Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia. Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan. Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal. Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur. < Pengkotbah 12:8-10 >

Bersukarialah, hai pemuda, dalam kemudaanmu, biarlah hatimu bersuka pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hatimu dan pandangan matamu, tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan! Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan. < Pengkotbah 11:9-10 >

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. < Pengkotbah 12:13-14 >


Renungan Harian Air Hidup: CARA HIDUP YANG SIA-SIA (2): Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Oktober 2013 - Baca:  Galatia 3:1-14 " Sia-siakah semua yang telah kamu alami seban...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar