Jumat, 02 Maret 2018

Renungan Harian Air Hidup: MEMBANGUN TEMBOK DOA

Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam. < 1 Tesaonika 5:1-2 >

Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput. < 1 Tesalonika 5:3 >

Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. < 1 Tesalonika 5:4-6 >

Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. < 1 Tesalonika 5:17-18 >

Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. < Mazmur 130:6 >

"TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. < Ratapan 3:24 >

TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia. < Ratapan 3:25 >

Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN. < Ratapan 3:26 >

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. < Filipi 4:6 >

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. < Kolose 4:2 >

dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, < Efesus 6:18 >

Amin 😇
God bless 🌷🌷🌷


Renungan Harian Air Hidup: MEMBANGUN TEMBOK DOA: Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Maret 2018 Baca:  Yehezkiel 22:1-31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar