Jumat, 29 Juni 2018

Renungan Harian Air Hidup: HUKUM TABUR TUAI (2)

Siapa mendidik seorang pencemooh, mendatangkan cemooh kepada dirinya sendiri, dan siapa mengecam orang fasik, mendapat cela. < Amsal 9:7 >

Siapa bijak hati, memperhatikan perintah-perintah, tetapi siapa bodoh bicaranya, akan jatuh. < Amsal 10:8 >

Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati, menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan, menuju kematian. < Amsal 11:19 >

Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan. < Amsal 13:3 >

Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. < Amsal 13:25 >

Siapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan siapa menggelindingkan batu, batu itu akan kembali menimpa dia. < Amsal 26:27 >

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. < Galatia 5:22-23

Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu. < Pengkotbah 11:1 >

Berikanlah bahagian kepada tujuh, bahkan kepada delapan orang, karena engkau tidak tahu malapetaka apa yang akan terjadi di atas bumi. < Pengkotbah 11:2 >

Bila awan-awan sarat mengandung hujan, maka hujan itu dicurahkannya ke atas bumi; dan bila pohon tumbang ke selatan atau ke utara, di tempat pohon itu jatuh, di situ ia tinggal terletak. < Pengkotbah 11:3 >

Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai. < Pengkotbah 11:4 >

Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu. < Pengkotbah 11:5 >

Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik. < Pengkotbah 11:6 >

Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan. < Pengkotbah 11:7-8 >

Amin 😇
God bless 🌷🌷🌷


Renungan Harian Air Hidup: HUKUM TABUR TUAI (2): Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juni 2018 Baca:  Pengkhotbah 11:1-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar