Senin, 23 November 2015

Renungan Harian Air Hidup: JALAN BUNTU (1)

Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. < Habakuk 2:3 >
Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. < 2 Korintus 1:8-9 >
Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, < 2 Korintus 1:10 >
Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang menolong. < Mazmur 22:12 >
Selamatkanlah aku dari mulut singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah menjawab aku! < Mazmur 22:22 >
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan; < Amsal 3:3-7 >
Renungan Harian Air Hidup: JALAN BUNTU (1): Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 4 November 201 5 Baca:  Yesaya 51:1-23

Tidak ada komentar:

Posting Komentar